Skip to content Skip to footer

Keturunan Pengaruhi Tinggi Badan? Ternyata Ada Faktor Lainnya!

Seperti kata pepatah buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Kalau orang tua punya tubuh tinggi, maka anaknya pun akan tinggi, begitu juga sebaliknya. Sudah bukan rahasia, jika tinggi badan kerap dianggap berhubungan dengan faktor keturunan atau genetik.


Perlu Anda ketahui, ternyata faktor genetik bukanlah satu-satunya yang mempengaruhi tinggi badan. Mungkin Anda sering melihat, seorang anak memiliki postur tinggi badan yang lebih tinggi maupun pendek dari orang tuanya. Lalu, apa saja selain faktor keturunan yang mempengaruhi tinggi badan seseorang? Dilansir dari laman Healthline, berikut ini faktor lain yang harus Anda ketahui, catat ya!

1. Makanan Sehat

Tidak semua orang bisa mendapatkan makanan sehat. Beberapa keluarga dengan ekonomi kelas menengah ke bawah memiliki risiko kekurangan makanan dengan nutrisi penting. Dengan begitu, kurangnya makanan sehat dapat mempengaruhi tinggi badan seseorang menjadi lebih pendek.

2. Jenis Kelamin

Pada umumnya anak laki-laki memiliki pertumbuhan yang lebih lambat dibandingkan dengan perempuan karena perbedaan waktu pubertas. Namun setelah dewasa, seorang pria cenderung menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan wanita.

3. Faktor Hormonal

Selama masa pubertas, hormon seperti tiroid, hormon pertumbuhan manusia, testosteron, dan estrogen begitu penting untuk pertumbuhan tubuh. Setiap kelainan pada hormon ini dapat mengubah pertumbuhan serta tinggi badan secara keseluruhan. Anak-anak yang mengalami gangguan hipotiroidisme (tiroid rendah) atau kelenjar pituitari bisa memiliki tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan dengan orang tuanya.

4. Gangguan Bawaan

Beberapa kondisi saat lahir bisa menentukan tinggi badan seseorang. Seperti, achondroplasia (dwarfism) adalah kelainan pertumbuhan tulang langka yang terjadi dalam keluarga. Selanjutnya ada sindrom Turner. Kondisi langka ini menyebabkan keterlambatan pubertas tapi tidak diturunkan dalam keluarga. Ada juga kelainan bawaan lain yang menyebabkan perawakan lebih tinggi dari biasanya, seperti sindrom Marfan dan Klinefelter. Sindrom Marfan disebabkan oleh pembesaran jaringan ikat, sedangkan sindrom Klinefelter terjadi saat laki-laki lahir dengan tambahan salinan kromosom X.

5. Nutrisi

Memenuhi nutrisi selama masa pertumbuhan sangat penting dalam perkembangan manusia, termasuk tinggi badan. Pola makan yang didasarkan pada makanan utuh dan bergizi dapat memastikan badan akan tumbuh setinggi yang ditentukan oleh gen. Sebaliknya, pola makan yang buruk dapat membuat tubuh menjadi lebih pendek dibandingkan dengan orang tua.

Itu lah 5 faktor selain genetik yang bisa pengaruhi tinggi badan. Kalsium menjadi mineral penting yang bisa diandalkan pada masa pertumbuhan. K-C Susu Skim Bubuk bisa jadi pilihan yang tepat untuk membantu melengkapi asupan kalsium harian Anda. K-C Susu Skim Bubuk mengandung kebaikan kolostrum, skim bubuk dan omega-3 yang tinggi DHA.

Kolostrum pada susu ini mengandung mineral kalsium yang berperan penting membantu mendukung pertumbuhan tulang hingga membantu mencegah risiko osteoporosis. Yang tak kalah penting, kandungan omega-3 yang tinggi DHA di dalamnya juga bermanfaat untuk membantu menjaga kesehatan jantung serta sistem saraf. Kabar baiknya, susu ini dibuat tanpa pemanis gula dan rendah lemak, sehingga aman bagi penderita diabetes.

Yuk, mulai sekarang penuhi asupan kalsium harian Anda. Lengkapi dengan K-C Susu Skim Bubuk. Faktor keturunan bukan lagi alasan untuk tidak mendapatkan tinggi badan ideal! (Angga/Jody)

Share this post