Beragam varian atau mutasi Covid-19 seperti Alpha, Beta, Gamma serta Delta belum lama ini sempat menjadi faktor lonjakan kasus di Tanah Air. Ya, Virus Corona diketahui mudah bermutasi sejak pertama kali muncul di Wuhan pada Desember 2019.
Dilansir dari kompas.com, pemerintah kali ini juga sedang memantau beberapa mutasi Covid-19 baru yang sudah mucul di beberapa negara. Ketiga di antaranya adalah varian MU (B1621), varian Lambda (C.37) dan varian C.1.2. Meski belum ditemukan di Indonesia, nampaknya kita semua harus tetap waspada dan mengantisipasinya. Seperti dikutip dari Detik Health, berikut ini gambaran perbedaan varian MU, Lambda dan C.1.2 yang harus diwaspadai:
1. Varian MU
Mutasi Covid-19 varian Mu telah menyebar di 49 negara. Pertama kali ditemukan di Kolombia pada Januari 2021 lalu. Varian ini disebut punya potensi transmisi yang tinggi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengategorikan virus ini dalam variant of interest (VoI). Variant of interest merupakan kategori yang diartikan ada indikasi varian memiliki mutasi yang memengaruhi sifat penularan, kepekaan alat tes, keparahan gejala, hingga kemampuan virus menghindari sistem imunitas.
2. Varian Lambda
Sampai saat ini, varian Lambda juga masuk kategori variant of interest dan sudah menyebar di 42 negara. Meski demikian, belum ada laporan mengenai tingkat keparahannya. Pertama kali ditemukan di Peru pada Desember 2020. Efek mutasi virus ini meliputi penurunan kemampuan netralisasi serum natural maupun yang diinduksi vaksin serta jenis tertentu antibodi monoklonal.
3. Varian C.1.2
Pertama kali ditemukan pertama kali di Afrika Selatan pada Mei 2021. Varian C.1.2 diduga dapat meningkatkan kemampuan transmisi dan menghindari kerja sistem imun manusia. Meski demikian, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikannya. Varian ini belum masuk ke kategori varian of concern maupun variant of interest. Meski demikian, varian ini tetap harus diwaspadai karena saat ini sudah ditemukan di 9 negara.
Selama pandemi belum berakhir, tidak ada kesempatan untuk kendor terhadap kesehatan untuk mencegah penularan. Meski sebagian besar orang sudah divaksinasi, Anda tetap harus menjaga imun tubuh. Pastikan untuk selalu istirahat cukup, olahraga teratur, menerapkan protokol kesehatan dan mengonsumsi makanan bergizi yang dilengkapi suplemen untuk menjaga imun tubuh. Kabar baiknya, Food supplement seperti K-Liquid Chlorophyll, Propolis Platinum dan K-Vit C Plus Teavigo bisa Anda andalkan.
K-Liquid Chlorophyll merupakan minuman kesehatan dari bahan alami terbaik yaitu daun alfalfa (Medicago Sativa) mengandung empat kali lipat jumlah klorofil dan 60 jenis nutrisi sekaligus di dalamnya. Suplemen ini juga dapat meningkatkan jumlah oksigen untuk menambah stamina dan energi, sehingga memaksimalkan sistem kekebalan tubuh Anda.
Propolis Platinum merupakan propolis cair tanpa kandungan alkohol yang berasal dari Brazil dan dikenal sebagai propolis hijau terbaik yang dihasilkan di dunia. Propolis mengandung flavonoid dengan kadar tinggi di mana senyawa flavonoid di dalamnya mampu meningkatkan aktivitas proliferasi limfosit secara in vitro, sehingga berpotensi sebagai agen imunomodulator untuk membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh secara alami.
K-Vit C Plus Teavigo merupakan suplemen kesehatan yang mengandung vitamin C dan ekstrak teh hijau yang menjadikan produk double antioksidan untuk meningkatkan sistem imun tubuh dalam melawan penyakit infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme termasuk bakteri, virus dan jamur. Ingat, mencegah lebih baik daripada mengobati. Mutasi Covid-19 mengintai, mari lindungi diri dan keluarga dengan mengonsumsi K-Liquid Chlorophyll, Propolis Platinum dan K-Vit C Plus Teavigo setiap hari! (Angga/Jody)