Kemunculan varian Omicron kian hari semakin membuat masyarakat di dunia khawatir. Bagaimana tidak, varian ini diketahui jauh lebih cepat menyebar, belum lagi gejalanya yang sangat mirip dengan flu biasa. Dilansir dari laman DetikHealth, para ahli mengungkapkan bahwa varian Omicron memiliki masa inkubasi yang cenderung lebih singkat daripada varian Covid-19 lainnya. Ya, masa inkubasi adalah jarak waktu dari pertama kali terinfeksi virus sampai ke timbulnya suatu gejala.
Dilansir dari laman Prevention, menurut spesialis penyakit menular dan profesor di Vanderbilt University School of Medicine, Dr William Schaffner, MD, masa inkubasi dari varian Omicron ini lebih singkat atau pendek. Hal ini membuatnya sulit untuk dihambat penyebarannya.
“Omicron ini sangat menular. Sangat sulit untuk menghambat penyebarannya berdasarkan populasi,” jelasnya.
Masa Inkubasi Varian Omicron yang Harus Anda Ketahui
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat atau yang lebih dikenal dengan CDC (Centers for Disease Control and Prevention) mengeluarkan studi terbaru. CDC melakukan analisis data dari enam orang yang tertular varian Omicron. Hasilnya, masa inkubasi pasien Omicron ini terjadi dalam waktu 73 jam atau dalam kurun waktu tiga hari.
Pada masa inkubasi tersebut, beberapa pasien mengembangkan gejala pertama 33 jam setelah terpapar virus. Sementara itu, yang lainnya baru menunjukkan gejala setelah 75 jam. Menurut peneliti CDC, masa inkubasi varian Omicron jelas lebih pendek dari varian Virus Corona sebelumnya. Pada varian asli (SARS-CoV-2 asli) itu berlangsung sekitar lima hari atau lebih, sedangkan pada varian Delta sekitar empat hari. Menurut laporan CDC, berikut ini gejala-gejala varian Omicron yang biasanya terjadi:
- Batuk
- Kelelahan
- Penyumbatan (terjadi pada saluran pernapasan)
- Pilek
Lantas, Berapa Lama Seseorang Bisa Menularkan Virus ke Orang Lain?
Para peneliti dari CDC menemukan beberapa kasus SARS-CoV-2 yang bisa menularkan virus 1-2 hari sebelum atau 2-3 hari setelah munculnya gejala. Untuk itu, peneliti memperkirakan kebanyakan orang bisa menularkan varian Omicron ini selama lima hari. Terlepas dari lama waktu penularannya, Dr Schaffner mengungkapkan varian Omicron ini jauh lebih menular daripada varian-varian COVID-19 sebelumnya.
Ahli lain, profesor sekaligus kepala penyakit menular Universitas di Buffalo di New York, Thomas Russo, MD, menganggap masa inkubasi sebagai peringatan untuk segera melakukan tes jika pernah melakukan kontak dengan orang yang terpapar Omicron.
“Dengan masa inkubasi yang lebih pendek adalah bahwa Anda harus mempertimbangkan untuk melakukan tes lebih cepat jika Anda diketahui pernah terpapar seseorang dengan virus tersebut,” ungkap Dr Russo.
Ia juga menegaskan bahwa masa inkubasi varian Omicron ini mirip sekali dengan penyakit flu biasa yang memiliki masa inkubasi selama 1-4 hari. Oleh sebab itu, ia mendesak untuk segera melakukan tes Covid-19 jika terdapat gejala mirip flu yang mulai dirasakan.
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Pastikan Anda sudah melakukan vaksinasi, serta yang tak kalah penting adalah menerapkan protokol kesehatan dan meningkatkan kekebalan tubuh. Saat pola hidup sehat dan makanan sudah terpenuhi, Anda juga perlu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan kebaikan suplemen seperti K-Sauda VCOdan Propolis Platinum.
K-Sauda VCO mengandung thymoquinone dalam habbatussauda dan asam laurat di dalam VCO (Virgin Coconut Oil). Keduanya merupakan gabungan super dalam menghadapi serangan mikrooganisme termasuk virus. Sementara itu, Propolis Platinum merupakan produk lebah yang kaya akan senyawa bioflavonoid. Kandungan bioflavonoid, seperti quercetin dan aterpilin C di dalamnya menjadikannya salah satu bahan alami yang penting dikonsumsi untuk memperkuat sistem imun tubuh.
Yuk, tingkatkan kekebalan tubuh dengan kebaikan alami pada K-Sauda VCOdan Propolis Platinum. (Angga/Jody/Rahma)