Di tengah merebaknya kasus COVID-19 saat masa pandemi ini muncul wacana mengenai herd immunity. Banyak diperbincangkan serta menjadi pro dan kontra. Sebenarnya apa itu herd immunity, bisakah diterapkan di Tanah Air?
Herd immunity adalah sistem kekebalan yang terbentuk di masyarakat setelah 70-80% anggotanya terjangkit virus. Ketika kekebalan ini terbentuk, penyebaran Virus Corona bukan lagi ancaman. Ya, herd immunity ini mengandalkan daya tahan tubuh yang kuat untuk menangkal penyakit, terutama virus seperti COVID-19. Sebagian mendukung herd immunity karena bisa mempercepat kondisi seperti sedia kala. Sementara kritik datang dari pakar kesehatan yang menyebut risiko pasien sakit berat dan meninggal akan bertambah.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini fakta seputar herd immunity yang perlu Anda ketahui, simak ulasannya!
1. Dibentuk Melalui Vaksinasi
Langkah tercepat untuk membentuk kekebalan tubuh adalah dengan vaksinasi. Sayangnya, sampai kini belum ada satu pun vaksin untuk Virus Corona. Peneliti masih dalam tahap pengembangan, serta belum ada satu pun vaksin yang valid dan teruji keamanannya.
2. Bisa Dibentuk Secara Alami
Cara alami mendapatkan herd immunity adalah membiarkan populasi umum terinfeksi penyakit dan virus, dan berhasil sembuh. Setelah itu tubuh akan membentuk antibodi, sehingga bisa melawan infeksi berikutnya.
3. Membahayakan Lansia dan Orang dengan Penyakit Kronis
Pusat Penelitian Virologi dan Vaksin, Harvard University mengungkapkan penerapan herd immunity dalam menekan kasus COVID-19 bisa meningkatkan risiko kesehatan orang-orang yang rentan terhadap virus tersebut, yaitu lansia dan penderita penyakit kronis. Metode ini juga berpotensi membuat rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya kewalahan dalam menghadapi tingginya angka pasien COVID-19.
4. Tidak Mendapat Dukungan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
Pejabat WHO Mike Ryan berharap jika orang yang telah sembuh dari Virus Corona bisa memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat agar tidak terinfeksi virus yang sama kembali. Sayangnya ini masih belum benar-benar terwujud. “Informasi awal yang kami terima, hanya sepersekian persen dari populasi yang memproduksi antibodi dengan cukup. Namun bukti-bukti ini tak mendukung pernyataan berikut, sehinggaherd immunity bukan solusi ideal untuk diterapkan bagi pemerintah,” ujar Mike.
Itulah beberapa fakta seputar herd immunity yang perlu Anda ketahui. Selama belum tersedianya vaksin, para pakar sepakat bahwa strategi yang paling baik adalah dengan menerapkan protokol kesehatan. Seperti mengenakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan yang tak kalah penting adalah meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi serta dilengkapi dengan suplemen seperti K-Liquid Chlorophyll, K-OmegaSqua Plus dan K-Ayurveda AyuRin Plus.
K-Liquid Chlorophyll minuman kesehatan yang berasal dari daun Alfalfa (Medicago Sativa). Mengandung lebih dari 60 jenis nutrisi yang berperan penting dalam menjaga sel dan kesehatan tubuh, serta klorofil yang berjumlah 4x lipat membuat tubuh menjadi lebih berstamina. Untuk melengkapinya, Anda bisa mengonsumsi K-OmegaSqua Plus. Kebaikan vitamin D3 di dalamnya berkaitan dengan kalsium dalam penguatan tulang. Selain itu, ada vitamin D dan E yang berperan penting dalam menjaga fungsi sel imun tubuh serta membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
Terakhir yang tak kalah penting adalah K-Ayurveda AyuRin Plus. Suplemen ini membantu menjaga organ ginjal dan hati agar berfungsi baik, sehingga metabolisme berjalan optimal dan sistem imun dalam tubuh terjaga. Jaga selalu kesehatan Anda, lengkapi nutrisinya dengan kebaikan K-Liquid Chlorophyll, K-OmegaSqua Plus dan K-Ayurveda AyuRin Plus. (Dedi/Jody)