Saat sebelum terjun di dunia pertanian, pernahkah Anda berpikir mengenai tanah seperti apa yang cocok untuk pertanian? Seperti dilansir dari Ilmu Geografi, tanah adalah bagian vital dalam semua kehidupan di bumi, termasuk di dalam dunia pertanian atau budidaya tanaman.
Tanah ideal yang memenuhi syarat menurut laman Agroteknologi UMA di antaranya harus mengandung banyak unsur organik, pH netral (sekitar 7), punya kelembapan tinggi, hingga tidak ada lapisan padas. Lantas, karakterisitik tanah seperti apa yang cocok untuk pertanian? Berikut ini jenisnya seperti dilansir dari Sariagri. Apa karakteristik tanah di tempat Anda termasuk? Yuk, cari tahu!
1. Tanah Regosol
Terbentuk dari material yang keluar akibat peristiwa letusan gunung merapi. Tanah regosol belum mengalami perkembangan sempurna. Teksturnya cenderung kasar dan berbahan organik rendah, membuat tanah ini tidak dapat menampung air serta mineral untuk tanaman dengan baik. Cocok digunakan untuk pertanian dengan tanaman yang tidak membutuhkan banyak air, salah satunya palawija. Karakteristik tanah ini bisa ditemukan di wilayah Sumatera, Jawa, dan Nusa Tenggara.
2. Tanah Litosol
Karakteristik tanah litosol hampir mirip dengan regosol. Terbentuk dari aktivitas gunung merapi yaitu pelapukan batuan beku dan sendimen. Memiliki kedalaman dangkal dan peka terhadap erosi. Bahan organik yang terkandung di dalamnya masih rendah. Tanah litosol cocok untuk pertanian yang ditanami palawija dan tanaman keras. Umumnya bisa ditemui di daerah dengan tingkat kecuraman tinggi, seperti Bukittinggi, Nusa Tenggara Barat, dan Jawa.
3. Tanah Latosol
Berasal dari pelapukan batuan sedimen dan metamorf. Tanah ini sebagian besar terbentuk di daerah yang lembap. Kandungan bahan organik tanah ini bisa berubah-ubah dari sedang sampai tinggi. Tanah latosol mampu menyerap air dengan baik, sehingga bisa menahan erosi dan cocok untuk tanaman cokelat, kopi, dan karet. Anda bisa menemukannya di daerah curah hujan dan kelembapan tinggi, seperti di Sulawesi, Lampung, Kalimantan, dan Bali.
4. Tanah Organosol
Hasil pelapukan bahan organiknya terbagi menjadi dua jenis yaitu tanah humus dan tanah gambut. Tanah humus adalah hasil pelapukan bahan organik dan sangat subur, cocok untuk tanaman kelapa, nanas, hingga padi. Sementara itu, tanah gambut tidak sesubur humus, karena berasal dari hasil pembusukan bahan organik yang membuat tanah menjadi masam, sehingga cocok untuk tanaman kelapa sawit. Karakteristik tanah ini banyak terdapat di daerah dengan iklim basah dan curah hujan tinggi, seperti di Sumatera, Papua, Kalimantan, dan Jawa.
5. Tanah Grumosol
Tanah yang cocok untuk pertanian selanjutnya adalah tanah grumosol. Terbentuk dari batuan kapur dan tuffa vulkanik. Cocok untuk media tanam tumbuhan karena teksturnya kering, mudah pecah saat musim kemarau, serta berwarna hitam. Sebarannya di daerah Demak, Jepara, Pati, dan Rembang. Terbentuk di ketinggian tidak lebih dari 300 mdpl dengan topografi yang berbukit, dan mampu menyerap air tinggi serta mampu menyerap hara yang dibutuhkan tanaman.
Itulah karakteristik tanah yang cocok untuk pertanian lengkap bersama penyebarannya. Kabar baiknya, ada rekomendasi pupuk hayati K-Bioboost untuk membantu perbaiki struktur tanah lebih subur. Mengandung mikroorganisme tanah yang unggul, seperti azotobacter sp, azospirilium sp, pseudomonas, bacillus sp, dan cytophaga sp. Kelimanya berperan penting, mulai dari membantu memperbaiki kandungan unsur nitrogen dalam tanah, memacu pertumbuhan tanaman secara keseluruhan, hingga menguraikan bahan kimia yang teresidu di dalam tanah akibat penggunaan pupuk kimia dan pestisida.
Untuk hasil yang optimal, setelah penggunaan K-Bioboost, Anda bisa menyemprotkan K-Bioboost Step 1 pada lahan. Produk asam humat ini bermanfaat untuk membantu menetralkan pH tanah, sehingga penyerapan nutrisi dan pupuk berpotensi menjadi lebih subur. Hasil panen meningkat, K-Bioboost dan K-Bioboost Step 1 solusi hebat, jos gandos! Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda, selamat mencoba.
Artikel Rekomendasi : Pengaruh Negatif pH Tanah Masam Terhadap Tanaman, Atasi dengan Cara Ini